Proses Kultur Jaringan Anggrek: Tahap Inisiasi
Tahap pertama dalam kultur jaringan anggrek dikenal dengan inisiasi.
Pada tahap ini, bagian tanaman yang disebut eksplan diambil dari indukan yang sehat.
Eksplan biasanya berupa potongan daun, akar, atau tunas muda yang steril.
Sterilisasi penting dilakukan agar terbebas dari bakteri, jamur, dan kontaminan lain yang dapat menghambat pertumbuhan.
Setelah proses sterilisasi, eksplan dimasukkan ke dalam media kultur jaringan yang mengandung nutrisi, vitamin, gula, serta zat pengatur tumbuh.
Media inilah yang menjadi sumber energi awal bagi sel tanaman untuk berkembang.
Penting bagi peneliti atau penghobi anggrek untuk memperhatikan komposisi media karena keseimbangan nutrisi sangat memengaruhi keberhasilan inisiasi.
Menurut pengalaman praktisi di EshaFlora.id, tahap inisiasi harus dilakukan di ruang steril dengan alat khusus seperti laminar air flow.
Hal ini bertujuan menjaga lingkungan tetap higienis sehingga pertumbuhan awal jaringan tidak terganggu.
Bila tahap inisiasi berhasil, eksplan akan mulai membentuk kalus atau jaringan dediferensiasi yang siap berkembang ke tahap berikutnya.
Proses Kultur Jaringan Anggrek: Tahap Multiplikasi
Setelah berhasil melalui inisiasi, eksplan dipindahkan ke media baru untuk menjalani tahap multiplikasi.
Multiplikasi adalah proses perbanyakan sel atau jaringan tanaman secara masif dalam waktu singkat.
Pada tahap ini, eksplan yang sudah aktif membentuk tunas atau jaringan baru akan terus dirangsang agar menghasilkan banyak planlet.
Media kultur jaringan pada tahap multiplikasi biasanya diperkaya dengan zat pengatur tumbuh, terutama sitokinin yang berfungsi merangsang pembentukan tunas.
Tujuannya agar dari satu eksplan bisa diperoleh puluhan hingga ratusan planlet anggrek identik dengan induknya.
Tahap multiplikasi ini memerlukan pemantauan intensif.
Cahaya, suhu, dan pH media harus dijaga stabil agar pertumbuhan optimal.
Perubahan kecil dalam kondisi lingkungan dapat memengaruhi jumlah serta kualitas planlet.
Praktisi berpengalaman di EshaFlora.id menekankan pentingnya kesabaran dalam tahap multiplikasi karena setiap varietas anggrek memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda.
Selain itu, tahap multiplikasi menjadi momen penting dalam memastikan kemurnian genetik.
Karena planlet yang dihasilkan merupakan hasil kloning dari induk, maka kualitas dan sifat unggulnya tetap terjaga.
Hal ini membuat teknik kultur jaringan menjadi pilihan favorit dalam perbanyakan anggrek hias yang bernilai tinggi.
Proses Kultur Jaringan Anggrek: Tahap Aklimatisasi
Tahap terakhir dalam kultur jaringan anggrek adalah aklimatisasi.
Setelah melalui multiplikasi, planlet yang sudah memiliki akar dan daun kecil harus dipindahkan ke lingkungan nyata di luar laboratorium.
Aklimatisasi bertujuan menyesuaikan planlet agar mampu bertahan hidup di kondisi alami.
Proses ini biasanya dilakukan dengan memindahkan planlet ke media tanam baru yang lebih alami, seperti campuran arang sekam, sphagnum moss, atau sabut kelapa.
Media tersebut membantu menjaga kelembapan sekaligus memberikan aerasi yang baik untuk akar muda.
Planlet hasil kultur jaringan pada tahap awal aklimatisasi sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, kelembapan, cahaya, dan sirkulasi udara harus dijaga dengan hati-hati.
Praktisi di EshaFlora.id merekomendasikan penggunaan greenhouse sederhana agar tanaman muda terlindung dari sinar matahari langsung maupun serangan hama.
Dengan aklimatisasi yang baik, planlet akan berkembang menjadi bibit anggrek sehat yang siap dipelihara atau dipasarkan.
Tahap ini menjadi kunci keberhasilan akhir dari seluruh rangkaian kultur jaringan.


















